Hasil Analisa Solidaritas Masyarakat Di desaku
Kejadian ini
berlangsung sekitar beberapa minggu yang lalu, yang menimpa salah seorang warga
yang berada di Desa Kunir, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur
dengan inisial nama Bu (KTK) umur kurang lebih 53 tahun seorang wanita, beliau
bekerja sebagai seorang petani, suaminya telah meninggal beberapa tahun yang
lalu, kemudian menikah lagi dan bercerai, beliau memiliki 3 anak, 2 perempuan
dan 2 laki-laki, anak pertama perempuan, kedua laki-laki, ketiga perempuan, dan
keempat laki-laki. Kehidupan sehari-harinya tergolong sederhana, namun beliau
termasuk salah satu orang yang disegani dengan keramahannya kepada tentangga,
Beliau mengalami kejadian yang tidak menyenangkan ketika setelah subuh hari,
karena kebiasaan beliau yang setiap harinya langsung melaksam rutinitasnya di
depan rumah setelah subuh, seperti membersikan halaman atau mungkin hanya
sekedar untuk menghirup udara pagi, Entah kenapa ketika berada di depan rumahya
beliau merasa ada yang mengawasinya, karena beliau merasakan hal yang tidak
enak seperti itu beliau memutuskan untuk masuk kembali kedalam rumahnya, benar
saja, ketika beliau akan kembali masuk kerumahnya. Ada suara mobil yang
berhenti tepat di depan rumah beliau, kemudian keluarlah seseorang dari mobil
tersebut, dengan berpakaian layaknya seseorang yang terkemuka, warga desa sini
menyebutnya dengan priyayi, menurut keterangan para warga orang tersebut
menanyakan alamat kepada ibu KTK , tanpa pikir panjang bu KTK langsung saja
mempersilakan duduk pada orang yang tidak di kenal tersebut, kemudian setelah
berbicara ngalor-ngidul , orang tersebut menawarkan akan memberikan
rezeki kepada Bu KTK dengan syarat harus menyerahkan perhiasanya untuk di
do’akan, atau di beri jimat, setelah perhiasan yang di pakai bu KTK di serahkan
kepada orang tersebut kemuadian, orang tersebut melancakan aksinya dengan
menukar bungkusan perhiasan tersebut dengan isi kosong tanpa sepengetahuan bu
KTK, dan berpamitan kepada Bu KTK untuk meneruskan perjalananya.
Karena
pada saat itu anak bungsu dari Bu KTK sakit, Bu KTK berniat untuk meminta
tolong anak laki-laki yang lain untuk mengecek keadaan adiknya, setelah Bu KTK
sampai dirumah anak laki-lakinya, beliau menceritakan bahwa ia mendapat jimat
dari perhiasan yang di pakai dalam bungkusan yang ia bawa, anaknya yang sadar
bahwa ibunya telah di tipu langsung mengambil bungkusan yang ada di genggaman
ibunya, dan langsung membuka bungkusan tersebut dan isinya kosong, anaknya yang
sadar langsung keluar dan mencari pelaku yang tega menipu ibunya, namun
hasilnya nihil, pelaku tersebut sudah tidak ada, dan saat itulah Bu KTK
langsung sadar bahwa ia ditipu. Setelah itu entah mengapa berita tersebut
menyebar cepat dan luas sampai ketelinga tetangga yang lain dan di jadikan
sebagai perbincangan, Banyak juga para warga masyarakat yang mengunjungi rumah
Bu KTK untuk sekedar menyampaikan rasa prihatinya, dan ikut sedih mendengar hal
tersebut, kemudian beberapa arga menolong untuk menyusuri keberadaan pelaku
penipuan tersebut dan sebagian lainya menenangkan Bub KTK beserta keluarga
serta ikut menolong anaknya yang sedang sakit, sebagian warga yang lain juga
menasehati Bu KTK agar lebih berhati-hati lagi, hasil dari pencarian warga juga
tidak menimbulkan hasil, dan hanya melaporkan kepada perangkat-perangkat desa
atas kejadian yang dialami oleh Bu KTK, dan akhirnya para warga berinisiatif
untuk lebih menjaga keamanan desa, agar tidak terjadi hal hal yang tidak di
inginkan terjadi lagi, serta para perangkat desa juga menghimbau para warga
untuk lebih berhati- hati kepada orang yang tidak di kenal.
Berdasarkan
Pernyataan di atas maka warga desa di Desa Kunir Kecaamatan Wonodadi Kabupaten
Blitar termasuk jenis masyarakat Patembayan, hal ini bisa dilihat dengan sikap
masyarakat yang peduli akan kejadian yang menimpa tetangganya, hal ini juga
mencerminkan, warga desa tersebut termasuk mempunyai solidaritas yang mekanis
dimana warga yang lain juga merasakan kesedihan yang dialami korban dengan cara
mendatangi korban dan memberikan dukungan moril kepada korban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar